Premium Habis, Pertamax Laris
Senin, 11 Juli 2011 – 03:35 WIB
Soal pertamax, Said menilai, sebaiknya pengguna kendaraan dinas milik pemerintah menggunakan pertamax dan tidak mengganggu premium yang disubsidi untuk warga miskin. “Mereka kan sudah kaya dan membeli premiumnya pakai nota (voucher, Red), bukan bayar langsung, seharusnya beli pertamax, kasihan kita yang sering mengantre,” katanya.
Baca Juga:
Dari pantauan Radar Tarakan (grup JPNN), tidak tampak satupun pengawasan dari petugas seperti biasanya. Jika di SPBU Mulawarman ramai warga mengantre premium, SPBU Gunung Lingkas justru dipadati warga yang “terpaksa” membeli pertamax.
“Harganya Rp 9.600, ya kalau dihitung-hitung Rp 10 ribulah perliter. Mahal dari bensin. Saking mahalnya, aku beli 1 liter saja,” ujar salah satu pelajar, Randy.
Antrian panjang inipun diperkirakan terus berlangsung hingga hari ini. “Seperti biasanya, setiap hari Sabtu kami diberi stok untuk 2 hari, Sabtu dan Minggu. Kemarin (Sabtu 9/7, Red) cuma 40 ton, sisanya kami jual tadi (kemarin, Red) dan sisanya habis jam setengah 12,” ungkap salah satu sumber di SPBU Gunung Lingkas. (nat)
TARAKAN - Meski Pemkot Tarakan sudah mengakomodir penjual premium botolan dalam sebuah koperasi, nyatanya kamarin (10/7) antrean panjang masih terjadi
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah