Premium Industri Lebih Murah daripada SPBU
Rakyat Kini Subsidi Negara
Sabtu, 01 November 2008 – 14:40 WIB
''Tahun depan, kalau harga rata-rata crude di bawah USD 80, pasti (harga BBM) bisa diturunkan,'' ujar Kalla dalam keterangan pers di Kantor Wakil Presiden kemarin (31/10). Kalla menuturkan, ada tiga faktor penentuan harga BBM bersubsidi. Yakni harga rata-rata minyak mentah dunia, kurs, dan alokasi subsidi BBM dalam APBN.
Kurs yang dipatok pemerintah di APBN adalah Rp 9.200 per dolar AS atau lebih tinggi daripada kurs rata-rata saat ini yang Rp 10 ribu. ''Kalau harga BBM diturunkan, berarti alokasi subsidi di APBN harus tambah. Padahal, anggarannya tidak ada lagi karena sudah hampir habis dipakai,'' terangnya.
Artinya, kalau pemerintah menurunkan harga BBM tahun ini, alokasi anggaran lain terpaksa dipotong untuk menutup subsidi. Kalla mengatakan, harga minyak mentah dunia cenderung turun ke level USD 60-an per barel meski beberapa bulan lalu naik hingga USD 145. Harga crude tersebut di bawah patokan APBN USD 80 per barel.
''Kalau tahun ini diturunkan, kita harus periksa lagi (apakah harga rata-rata crude di bawah USD 80 per barel),'' katanya. Bila pemerintah menurunkan harga BBM tahun ini, kemungkinan tidak berlaku untuk seluruh komoditas BBM bersubsidi. Penurunan harga kemungkinan diberlakukan pada produk bensin yang hanya mendapatkan subsidi Rp 1.000 per liter.
JAKARTA - Anjloknya harga minyak dunia dalam beberapa pekan terakhir membuat harga BBM untuk industri yang mengikuti harga pasar turun tajam. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- Gelar Rising Stars, Bank Saqu Rayakan Satu Tahun Perjalanan
- Gantikan Posisi Wulan Guritno, Chef Juna jadi Komisaris Independen PT Lima Dua Lima Tiga
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024