Premium Langka karena Harga Batal Naik?
Harga premium per liternya memang ramah di kantong sopir. Hanya Rp6.450, jauh lebih murah jika dibandingkan dengan BBM non subsidi, seperti pertalite Rp8.000 per liter, dan pertamax Rp10.600 per liter.
Adi, petugas SPBU di bilangan Jalan Pangeran Hidayatullah Banjarmasin, mengaku suplai BBM jenis premium memang sedikit tersendat.
“Saya dengar kabar dari atasan, pasokan memang terjadi keterlambatan. Katanya suplai didahulukan untuk SPBU yang jauh. Banyak yang harus balik kanan, dan terpaksa beli non subsidi,” kata Ali.
Hal senada dituturkan oleh petugas SPBU di bilangan Jalan H Hasan Basri. Premium ungkapnya menjadi barang langka saat ini. Akhirnya, masyarakat yang mencari premium seperti tak ada pilihan untuk membeli non subsidi karena stoknya tak ada. “Yang awalnya mau beli premium, mereka harus beli pertalite,” ujarnya.
Sulitnya mencari premium saat ini diakui oleh pihak PT Pertamina Persero. Humas PT Pertamina Persero Area Kalimantan, Yudi Nugraha mengungkapkan, beberapa hari terakhir memang ada keterlambatan suplai, sehingga terjadi kekosongan stok di SPBU.
“Dalam 1-2 hari ini sudah masuk suplai semua produk termasuk premium. Kemarin memang terjadi keterlambatan,” kata Yudi seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).
Pihaknya membantah kabar yang menyebut suplai premium sengara dipangkas akibat harganya batal dinaikkan belum lama tadi. “Gak ada pengurangan, hanya kapal terlambat,” tegasnya. (mof/by/ran)
Terjadi kelangkaan premium di sejumlah SPBU di Banjarmasin, namun pihak Pertamina membantah hal itu karena harga batal naik.
Redaktur & Reporter : Soetomo