Premium Langka, Pembeli Dijatah 2 Liter
jpnn.com - SUKADANA - Kelangkaan premium juga terjadi di Sukadana, ibukota kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Ratusan warga mengantre untuk memproleh premium di pangkalan Jalan Kota Karang, Kecamatan Sukadana, Minggu (24/8). Warga dijatah dua liter perkendaraan dengan harga Rp9 ribu per liter.
Di Sukadana sendiri, beberapa pengecer yang ada di Kecamatan Sukadana sudah tidak menjual bahan premium lagi, setidaknya tiga hari lalu sudah berhenti.
Warga Teluk Batang, Afih (45) terkejut dengan atrean yang cukup panjang yang terjadi di Sukadana. Karena menurut dia di Kecamatan Teluk Batang masih tersedianya bensin.
“Saya dari Teluk Batang tidak tahu juga kalau kesulitan bensin separah ini. Tadinya mau ke tempat keluarga, sekalian ke Pantai Pulau Datuk, tapi minyak sudah sedikit. Jadi harus antre,” kata Afih.
“Sudah saatnya di Sukadana di bangun SPBU, jadi lebih memudahkan. BBM datang, ke SPBU dulu, baru ke pangkalan,” harap dia.
Sementara itu Kepala ESDM Kayong Utara, Halim mengatakan, bahwa kelangkaan BBM ini disebabkan adanya kapal yang mengangkut BBM dari Kaltim tidak bisa merapat di Kabupaten Ketapang. Hal ini tentunya disebabkan lantaran cuaca saat ini cukup ekstrem dan angin kencang, serta air surut.
“Pasokan dari Kaltim melalui jober Ketapang telat,’’ terang Halim melalui pesan singkatnya. “Diperkirakan Selasa, atau Rabu tanker baru masuk ke Ketapang dan bongkar ke Jober Ketapang, dan dari Jober Ketapang baru di suplai ke SPBU di Teluk Batang, maupun APMS Simpang Hilir,” tandasnya
SUKADANA - Kelangkaan premium juga terjadi di Sukadana, ibukota kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Ratusan warga mengantre untuk memproleh
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali