Presiden 1 Jam
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Ada dua peristiwa peralihan kekuasaan yang unik pekan ini. Di Amerika Serikat Wakil Presiden Kamala Harris mengambil alih kekuasaan dari Presiden Joe Biden selama satu jam 25 menit pada akhir pekan (20/11).
Sementara itu, di Swedia Magdalena Andersson menjadi perdana menteri hanya beberapa jam saja kemudian mengundurkan diri, Rabu (24/11).
Dua peristiwa tata negara itu unik karena terjadi hanya dalam selang empat hari, dan sama-sama melibatkan pemimpin wanita.
Kamala Harris adalah perempuan pertama yang menjadi wakil presiden dalam sejarah pemerintahan Amerika, dan Magdalena Andersson adalah perdana menteri pertama dalam sejarah pemerintahan Swedia.
Kamala Harris mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi wakil presiden di Amerika Serikat. Dia juga mencatat sejarah sebagai perempuan kulit berwarna pertama yang mencapai kedudukan eksekutif tertinggi di Amerika. Kamala lahir dari pasangan imigran Jamaika, dari garis bapak, dan India dari garis ibu.
Dengan diangkat sebagai presiden kilat selama satu setengah jam, Kamala mencatat sejarah baru sebagai ‘’presiden’’ perempuan pertama di Amerika Serikat. Meskipun hanya satu setengah jam, tetapi Kamala mempunyai kekuasaan dan kewenangan penuh untuk mengendalikan negara.
Selama satu setengah jam itu Kamala menjadi ‘’commander in chief’’, panglima tertinggi angkatan bersenjata Amerika Serikat dan memegang password rahasia senjata nuklir Amerika.
Jika dalam satu setengah jam itu terjadi situasi darurat-- yang memaksa Amerika harus mempergunakan senjata nuklir--maka keputusan itu ada di tangan Kamala.
Kamala Harris mencatat sejarah baru sebagai presiden perempuan pertama di Amerika Serikat.
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Prabowo Berikan Amnesti ke 44 Ribu Narapidana, Ada Tahanan Politik hingga Narkotika
- Ada Usul Polri di Bawah Kemendagri, Hendardi Singgung Amanat Reformasi
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Akademisi Ini Sebut Tak Ada Intervensi Presiden di Pilkada 2024