Presiden ACT Ibnu Khajar: Gaya Kepemimpinan Ahyudin Cenderung Otoriter!
jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengundurkan diri dari pimpinan lembaga kemanusiaan itu setelah 17 tahun memimpin.
Presiden ACT Ibnu Khajar yang menggantikan Ahyudin mengeklaim pihaknya melihat gaya kepemimpinan Ahyudin cendrung otoriter.
"Gaya kepemimpinan beliau (Ahyudin, red) yang one man soul cenderung otoriter," kata Ibnu saat jumpa pers di Kantor ACT, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Senin (4/7).
Ibnu mengatakan karena kepemimpinan yang cenderung otoriter itu, sehingga pihak ACT merasa tak nyaman dan menasihati Ahyudin.
"Organisasi tidak nyaman, sehingga Ahyudin dinasihati dan dia mengundurkan diri," kata Ibnu.
Sebelumnya, lembaga kemanusiaan ACT mengalami gonjang-ganjing akibat adanya penyelewengan dana.
Dalam pemberitaaan yang diterbitkan majalah nasional, menyebutkan eks Presiden ACT itu mendapat gaji Rp 250 juta per bulan.
Selain itu, Ahyudin juga mendapat fasilitas operasional berupa satu unit Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, dan Honda C-RV.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menyebut masa kepemimpinan Ahyudian selama 17 tahun cenderung otoriter
- Gerbang Pancasila Gedung DPR RI Dirobohkan Massa Penolak RUU Pilkada, Dasco Gerindra Dicari Mahasiswa
- Bicara Ciri Pemerintah Otoriter, Mahfud: Perilaku Begini Sudah Muncul
- Babak Baru Kasus ACT yang Menyeret Ahyudin Cs
- Koperasi Syariah 212 Kecipratan Duit ACT, Kombes Andri Sebut Ada Kerja Sama Palsu
- Begini Pengakuan Ketua Koperasi Syariah 212 soal Dana Rp 10 M dari ACT, Alamak
- Aset Tersangka Penggelapan Dana di Yayasan ACT Dibidik Polri