Presiden ADB: Asia Pasifik Perlu Paradigma Baru
Senin, 04 Mei 2009 – 11:45 WIB

Presiden ADB: Asia Pasifik Perlu Paradigma Baru
Dewan Gubernur ADB menyetujui peningkatan modal dasar ADB menjadi tiga kali lipat atau 200 persen dari USD55 miliar menjadi USD165 miliar. Peningkatan sebesar 200 persen ini akan memicu kenaikan bantuan ADB yang disalurkan kepada negara-negara yang terkena dampak penurunan ekonomi dunia.
Baca Juga:
ADB juga membentuk dana sebesar USD3 miliar untuk membantu negara-negara berkembang anggota ADB untuk meningkatkan belanja fiskal secara cepat, dalam rangka menghadapi krisis.
Keputusan pembentukan dana Countercyclical Support Facility (CSF) itu kini menunggu persetujuan dari Dewan Direktur ADB. CSF akan menyediakan pinjaman jangka pendek dengan lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan fasilitas pinjaman program khusus (Special Program Loan/SPL) yang ada saat ini. "Dana ini akan tersedia bagi negara-negara anggota ADB yang bisa mendapatkan pinjaman dana komersial (Ordinary Capital Resources/OCR)," paparnya.
Meski demikian, untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang, Asia harus menyeimbangkan embali pertumbuhan dengan lebih menekankan pada permintaan dan konsumsi dalam negeri. “Dengan demikian, Asia bisa melewati, bahkan memimpin pembangunan baru dan menguntungkan dunia,” tambahnya.(lev/JPNN)
NUSA DUA-Krisis ekonomi global yang melanda kawasan Asia Pasifik, menyebabkan kawasan ini perlu menyeimbangkan kembali pertumbuhan ekonominya. Presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Sukses Bangun Inovasi, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Bank Mandiri Kembali Raih Posisi Teratas Pengembangan Karier di Indonesia versi LinkedIn
- Mudik Idulfitri Berjalan Baik, Jasa Marga Ungkap Peran Kecerdasan Buatan
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan