Presiden AS Desak Vladimir Putin Diseret ke Pengadilan Kejahatan Perang

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak agar Presiden Rusia Vladimir Putin diseret ke pengadilan kejahatan perang.
Selain itu, Amerika Serikat dan Eropa juga berencana menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia atas pembunuhan warga sipil di Ukraina, pada Selasa (5/4).
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan jumlah korban warga sipil akibat invasi Rusia ke negaranya mungkin akan bertambah.
Pasukan Rusia ditarik dari kota-kota di sebelah utara ibu kota Kiev pekan lalu untuk difokuskan ke wilayah selatan dan timur Ukraina.
Pasukan Ukraina merebut kembali kota-kota yang diduduki Rusia selama hampir enam pekan, termasuk Bucha, di mana banyak mayat warga sipil tergeletak di jalan-jalan.
Foto-foto mengejutkan tentang kuburan massal di Bucha dan mayat orang-orang dengan tangan terikat dan lubang peluru di kepala mengundang kemarahan internasional pada Senin.
Jerman dan Prancis juga mengancam Moskow dengan sanksi-sanksi baru.
Rusia membantah tuduhan apa pun terkait pembunuhan warga sipil.
Presiden Amerika Serikat mendesak agar Vladimir Putin diseret ke pengadilan kejahatan perang.
- Zelenskyy: Masalahnya, Putin Takut Berbicara dengan Saya soal Mengakhiri Perang
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- LBH Pelita Umat Kecam Ide Trump Merelokasi Warga Jalur Gaza
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia