Presiden AS Donald Trump Dijadwalkan Bertemu PM Turnbull di Manila
Perjalanan ke Asia ini dimulai hanya beberapa hari setelah mantan manajer kampanyenya, Paul Manafort, didakwa dalam penyelidikan campur tangan Rusia dalam pemilihan Presiden AS 2016, dan setelah Jaksa Agung AS, Jeff Sessions menghadapi panggilan Partai Demokrat untuk menghadap Kongres lagi guna mengklarifikasi pernyatannya sebelumnya tentang kontak dengan Rusia dalam kampanye Presiden AS tersebut.
Dokumen pengadilan yang dipublikasikan pada hari Senin (30/10) juga mengungkapkan bahwa seorang penasihat kebijakan luar negeri Donald Trump, George Papadopoulos, mengaku bersalah awal bulan lalu karena telah berbohong kepada Federal Bureau of Investigation (FBI).
Dokumen tersebut mengutip sebuah pertemuan pada bulan Maret 2016, ketika Donald Trump berkampanye untuk pencalonan dirinya sebagai Presiden AS, dan dihadiri oleh Donald Trump dan Jeff Session, di mana George Papadopoulos menawarkan diri untuk membantu mengatur sebuah pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin.
Presiden Donald Trump mengatakan kepada The New York Times pada hari Rabu (1/11/2017) bahwa dirinya "tidak marah kepada siapapun" mengenai kasus tersebut dan tidak ada yang menyarankan mengenai kolusi apapun antara kampanyenya dengan Rusia.
Kremlin mengatakan pada hari Jumat (3/11/2017) bahwa mungkin ada pertemuan antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan puncak ekonomi Asia minggu depan.
"Kami mungkin mengadakan pertemuan dengan Putin," kata Presiden Trump kepada Fox News.
ABC / Reuters
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia