Presiden Baru Brasil Ingin Jadi Sahabat Rusia
![Presiden Baru Brasil Ingin Jadi Sahabat Rusia](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/10/31/presiden-terpilih-brasil-luiz-inacio-lula-da-silva-menyampai-i3fl.jpg)
jpnn.com, BRASILIA - Presiden Brazil yang baru terpilih, Luiz Inacio Lula da Silva, menyatakan kesiapan untuk membangun kembali hubungan negaranya dengan Rusia, menurut Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia Valentina Matviyenko.
Kesiapan itu, kata Matviyenko, Minggu (1/1), mencakup peningkatan kerja sama di berbagai bidang serta dukungan bagi pembentukan komisi bilateral tingkat tinggi.
"Sangat penting bahwa, selama pertemuan, presiden yang baru terpilih memastikan kesiapan dan ketertarikannya untuk membangun kembali hubungan Rusia-Brazil," ujar Matviyenko, setelah bertemu dengan Presiden Lula.
Matviyenko berperan sebagai kepala delegasi Rusia yang hadir pada pelantikan kepala negara Brazil itu.
Ketua Dewan Federasi Rusia itu menyebutkan Rusia dan Brazil bisa berupaya meningkatkan perdagangan serta kerja sama antara lain dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, teknik, dan lingkungan.
Menurut Matviyenko, Lula mendukung gagasan peluncuran suatu komisi tingkat tinggi, yang selama beberapa tahun terakhir belum bisa bertemu karena berbagai faktor.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin merupakan ketua komisi bagi Rusia. Mitranya dari Brazil adalah pejabat setingkat wakil presiden.
Presiden Lula, kata Matviyenko, berjanji akan secara resmi menunjuk ketua bersama sesegera mungkin.
Presiden Brazil yang baru terpilih, Luiz Inacio Lula da Silva, menyatakan kesiapan untuk membangun kembali hubungan negaranya dengan Rusia
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Tinggalkan Al-Hilal, Neymar Kembali ke Santos
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia