Presiden Belarusia: Jika Rusia Runtuh, Kami Akan Mati
jpnn.com, MINSK - Presiden Belarus Alexander Lukashenko menyatakan bahwa jika Rusia runtuh maka negaranya akan ikut hancur.
Pernyataan ini disampaikan setelah tentara bayaran Wagner memberontak terhadap Kremlin.
"Jika Rusia runtuh, kami akan terperangkap di bawah reruntuhan, kami semua akan mati," kata Lukashenko dalam sebuah upacara di ibu kota Minsk.
Menyaksikan "pemberontakan bersenjata" di Rusia akhir pekan lalu adalah pengalaman "menyakitkan", kata Lukashenko.
“Saya harus bilang sungguh menyakitkan bagi saya menyaksikan perkembangan terakhir di selatan Rusia. Banyak warga negara kami juga bersimpati kepada mereka. Ini karena tanah air kami satu,” kata Lukashenko.
Lukasheno mengakui telah memerintahkan tentara Belarus dalam siaga penuh selama peristiwa di Rusia itu.
Mengenai kesepakatan yang ditengahi Lukashenko untuk mengakhiri konflik antara Wagner dan Kremlin, Presiden Belarus itu meminta agar tidak menjadikan dia "pahlawan".
“Jangan menjadikan saya pahlawan, baik saya maupun (Presiden Rusia Vladimir) Putin atau (pemimpin Wagner Yevgeny) Prigozhin," kata dia.
Lukasheno mengakui telah memerintahkan tentara Belarus dalam siaga penuh selama peristiwa di Rusia itu
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Angkatan Laut Rusia Bakal Masuki Perairan Indonesia, Ada Misi Khusus Apa?