Presiden Beri Perintah Penting kepada Sri Mulyani, Semua Langsung Bergerak
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku mendapat perintah penting dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Sri Mulyani menyebutkan presiden memerintahkan jajarannya untuk menjaga defisit APBN tahun depan berada di bawah tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).
Hal itu disampaikan Presiden saat memimpin sidang kabinet paripurna tentang Nota Keuangan dan Rencana APBN 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8).
"Presiden tadi menyampaikan defisit APBN harus di bawah 3 persen dan dijaga sisi sustainabilitasnya," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers selepas sidang kabinet paripurna.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan pihaknya akan segera bergerak.
Pemerintah akan berusaha menyisir aspek belanja negara yang tetap mendukung prioritas nasional.
Adapun pada 2023 agenda prioritas nasional meliputi penguatan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur termasuk ibu kota negara (IKN) Nusantara, dan juga penyelenggaraan pemilihan umum yang harus mendapatkan prioritas dari sisi anggaran.
"Kami akan menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah untuk bisa mendukung berbagai program-program prioritas nasional dan juga dari sisi pembiayaan, seperti akumulasi dana abadi pendidikan yang akan dikelola sebagai warisan generasi yang akan datang, maupun mekanisme shock absorber," katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku mendapat perintah penting dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)
- Pembangunan IKN Kembali Dilanjutkan, Anggaranya Sangat Wow
- Pak Presiden, Selamatkan ASN Dikti dari Menteri Pemarah, Main Tampar, Tukang Pecat
- Tumbuh Positif, Penerimaan Bea Cukai hingga Akhir 2024 Capai Rp 300,2 Triliun
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Ini Penegasan Sri Mulyani
- Kinerja APBN 2024 On Track, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 257,8 Triliun hingga November