Presiden Borneo Siap Rogoh Kocek Pribadi Bayar Gaji Pemain

Kondisi tersebut membuat klub-klub baik Liga 1 maupun 2 harus "memutar otak" untuk terus beroperasi dan menunaikan kewajiban.
Inilah yang membuat Nabil menyebut bahwa pembayaran subsidi termin kedua sebesar Rp520 juta dari LIB pada Rabu (20/5) sebenarnya belum cukup untuk membiayai klub. Apalagi, pencairan subsidi dari LIB untuk termin kedua juga terlambat.
"Keterlambatan cukup merepotkan. Akan tetapi, paling tidak itu dapat membantu mengurangi beban tim," tutur Nabil yang enggan membeberkan jumlah pengeluarannya setiap bulan untuk Borneo FC.
Keresahan serupa juga dirasakan tim Liga 2 PSIM Yogyakarta. Manajer klub PSIM David Hutauruk berujar, timnya sangat merasakan dampak dari ketiadaan kompetisi karena mereka menggantungkan pemasukan dari tiket penonton.
"Kalau tidak ada pertandingan, otomatis tidak ada pemasukan. Sedangkan instruksi PSSI harus tetap memberikan gaji 25 persen, sementara operasional tetap berjalan," kata David.
Dalam situasi berat karena pandemi, David mengaku sangat bersyukur PT LIB melunasi subsidi termin pertama tim-tim Liga 2 2020 sebesar Rp250 juta, juga pada Rabu (20/5), walau sejatinya hal itu harus diselesaikan pada bulan Maret.
"Kami sangat terbantu di tengah kesulitan ini. Kami pun optimistis liga masih bisa berlanjut," ujar David.(antara/jpnn)
Presiden klub Borneo FC Nabil Husein Said Amin mengatakan bahwa gaji pemain dipastikan tetap akan berjalan lancar saat Liga 1 musim 2020 terhenti sementara akibat pandemi COVID-19.
Redaktur & Reporter : Budi
- Menghilang 7 Bulan, Febri Hariyadi Kembali Berlatih, Main saat Borneo FC vs Persib?
- Persib Dihantui Krisis Pemain, Nick Kuipers Bicara Peluang saat Jumpa Borneo FC
- Adam Alis Bocorkan Kekuatan Mantan Menjelang Borneo FC vs Persib
- Bojan Hodak Sampaikan Persiapan Persib Menghadapi Borneo FC, Aduh!
- Kabar Kurang Sedap Menimpa Persib Menjelang Jumpa Borneo FC
- Akhirnya Raih Kemenangan, PSBS Biak Rusak Pesta Borneo FC