Presiden dengan Biaya Kampanye 10 Kali Lipat
Rabu, 07 November 2012 – 06:21 WIB
OHIO - Semua tempat pemungutan suara di Ohio ditutup tepat pada Selasa malam (6/11) pukul 19.30 waktu setempat (Rabu pagi ini pukul 7.30 WIB). Itu berarti, kalau sejarah bisa dijadikan patokan, paling lambat setengah jam kemudian -sebagaimana dijanjikan panitia pemilihan setempat- sudah bisa diketahui siapa pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2012.
Sebab, seperti ditulis Washington Post, pada pukul 20.00 waktu Ohio (pukul 08.00 WIB) itu sudah diketahui hasil akhir penghitungan balot di negara bagian yang menyediakan 18 electoral votes tersebut. Dan, sejarah mencatat, sejak Pilpres 1964, semua kandidat presiden yang menang di Ohio bakal melenggang ke Gedung Putih. Khusus Partai Republik, tak ada calon presiden dari partai tersebut yang memenangi pilpres tanpa memenangi Ohio.
Baca Juga:
Tapi, sembari menunggu Ohio, ketatnya persaingan antara Barack Obama dan Mitt Romney dalam Pilpres 2012 ini sudah terwakili oleh Dixville Notch, sebuah kota kecil di Negara Bagian New Hampshire.
Dari semua wilayah di AS yang terlibat dalam early voting (pemungutan suara yang dilakukan mendahului jadwal resmi pilpres pada 6 November kemarin, Red), Dixville Notch dan Hart's Location adalah dua kota yang mendapat keistimewaan memilih pertama. Dan, kemarin dua kota itu sudah mengumumkan hasil penghitungan suara warganya yang punya hak suara dan memanfaatkan hak tersebut.
OHIO - Semua tempat pemungutan suara di Ohio ditutup tepat pada Selasa malam (6/11) pukul 19.30 waktu setempat (Rabu pagi ini pukul 7.30 WIB). Itu
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan