Presiden Diminta Bentuk TPF Usut Tragedi Cebongan
Selasa, 26 Maret 2013 – 07:08 WIB
Dia mencontohkan, kasus penyerangan TNI ke Mapolres OK di Sumatera Selatan hingga saat ini rakyat tidak pernah tahu perkembangan proses hukumnya. ”Artinya kalau kasus seperti ini terus berulang, maka ke depan sangat mengerikan dan jelas tidak ada kepastian hukum. Padahal, itu antara TNI dan Polri. Bagaimana kalau menimpa rakyat? Bukankah TNI dan Polri dibiayai anggaran negara? Lalu, mereka menembak secara brutal tanpa proses hukum? Ngeri sekali negara ini,” lontar Lukman prihatin.
Menurut dia, dengan TPF ini maka masyarakat luas akan tahu perkebangan dari kasus yang terjadi. Makanya jangan menunggu kerelaan TNI atau Polri, karena penembakan itu tanggung jawab bersama TNI dan Polri. ”Kalau tidak, maka negara kalah dengan aktor-aktor kekuatan di luar negara,” pungkas politisi PPP ini.
Anggota Kompolnas yang juga kriminolog UI Andrianus Meliala mengatakan, sebenarnya polisi sudah tahu siapa pelaku yang sesungguhnya, tapi polisi tidak berani menangkap, sehingga menunggu kerelaan dari pihak TNI untuk membeberkan pelakunya. ”Yang jelas aksi kekerasan antara TNI dan Polri ini bukan karena kecemburuan sosial. Karena secara struktur kepegawaian semisal remunerasi, justru TNI mendapat 60 persen, sedang Polri hanya 15 persen,” pungkasnya.
Sementara itu, peneliti LIPI Jaleswari Pramadhawardani mengatakan hingga sekarang pemerintah telah gagal mengungkap konflik kekerasan tersebut. ”Artinya negara sudah dikalahkan oleh kekuatan di luar negara, dan inilah makin mempertegas bahwa pemerintah tidak mampu mengendalikan aktor-aktor negara, yang justru menciptakan ketidakamanan dan ketidaknyamanan rakyat,” tegas Jaleswari.
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Saifuddin mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar segera membentuk tim pencari fakta (TPF)
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Serahkan Barbuk Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Kota Semarang, Ada Mobil Mewah
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
- 18 Ketua Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Penyelenggaraan Munaslub 2024
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi