Presiden Diminta Segera Copot Erick Thohir dari Menteri BUMN, Ternyata Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional (PPJNA) Aktivis 98 meminta Presiden Joko Widodo mencopot Erick Thohir dari jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Permintaan disampaikan menyusul beredarnya Video sekolompok orang mendeklarasikan Erick maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Ketua Umum (PPJNA) Aktivis 98 Anto Kusumayuda, maju sebagai calon presiden atau mendeklarasikan seseorang untuk maju sebagai calon presiden merupakan hak demokrasi.
Hanya saja, sangat tidak etis dilakukan saat Presiden Jokowi dan jajaran kabinet lain sibuk bekerja melawan pandemi virus Corona (COVID-19).
"Karena itu, Presiden Jokowi sebaiknya mencopot Erick Thohir. Jangan sampai terjadi konflik interest. Erick juga bisa lebih fokus mempersiapkan diri, kalau memang benar berniat maju Pilpres 2024," ujar Anto dalam pesan siaran pers yang diterima, Minggu (5/7).
Alasan lain, PPJNA Aktivis 98 juga khawatir BUMN bakal dimanfaatkan untuk kepentingan perseorangan atau kelompok tertentu.
Menurutnya, BUMN adalah perusahaan milik negara dan milik seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, pengelolaannya harus sepenuhnya dipergunakan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
"Apa yang kami sampaikan merupakan kekhawatiran, jangan sampai ada pihak tertentu yang malah memanfaatkan situasi di tengah pandemi Covid 19," ucapnya.
Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional (PPJNA) Aktivis 98 meminta Presiden Joko Widodo mencopot Erick Thohir dari jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- Survei Indikator Ungkap 7 Menteri Terbaik, Erick Thohir Teratas
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Berkinerja Terbaik Versi Indikator, Sebegini Angkanya
- Survei Indikator: Inilah Daftar Nama Menteri Berkinerja Terbaik, Ada Mayor Teddy
- 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo: Menteri BUMN Gandeng Kementerian UMKM, Menteri PKP & Kepala BPOM
- Sengit dan Seru! Persaingan Tersaji Jelang Top 6 PNM Liga Nusantara 2025
- Catat, Program Mudik Gratis BUMN Bakal Dilanjutkan Lagi