Presiden Diminta Segera Reshuffle Kabinet
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla perlu merombak atau melakukan reshuffle kabinet khususnya untuk Tim Ekonomi demi menyelamatkan ekonomi Indonesia.
“Tim ekonomi harusnya dirombak, karena gagap menghadapi situasi pelemahan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sejak 2015 hanya berkisar 5 persen,” ujar pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira Adhinegara di Jakarta, Rabu (3/10).
Menurut Bhima, hasil kinerja kabinet ekonomi terkesan tidak mampu bersaing. Bahkan, kalah dengan negara tetangga seperti Vietnam dan Filipina.
Di bawah kendali Menteri Keuangan Sri Mulyani, kata Bhima, rasio utang Indonesia juga terus naik. Sementara ketergantungan asing di kepemilikan utang menciptakan capital outflow. Kondisi yang sama juga terjadi di bidang perdagangan.
"Jadi, saya kira patut dipertimbangkan (reshuffle), khususnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita karena gagal meningkatkan nilai ekspor dan menjaga impor," ucapnya.
Bhima menilai, menteri perdagangan terkesan terlalu gampang membuat lisensi impor. Sementara kebijakan pemerintah seharusnya berdasarkan data yang valid.
“Impor ini yang berisiko menguras devisa dan melemahkan rupiah," katanya.
Lebih lanjut, Bhima mengatakan kabinet Jokowi-JK butuh sosok menteri ekonomi yang bisa fokus menyelesaikan masalah struktural, seperti defisit transaksi berjalan. Hal tersebut sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah ekonomi.
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla perlu merombak atau melakukan reshuffle kabinet khususnya untuk Tim Ekonomi demi menyelamatkan ekonomi Indonesia.
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh
- Jokowi Resmi Lengser, Prabowo Kini Menjabat Presiden RI