Presiden Diminta Turun Langsung Urus Perbatasan
Golkar Usulkan Pembentukan Badan Pengelola Perbatasan Terpencil
Kamis, 17 Desember 2009 – 19:38 WIB
Dalam kunjungan kerja Poksi Golkar di Komisi I ke tiga daerah perbatasan terpencil itu ditemukan berbagai kegiatan 'menjual' kemiskinan ke kawasan-kawasan perbatasan negara tetangga. "Ini sangat memalukan Bangsa Indonesia. Dan ini sudah terjadi semenjak bangsa dan negara ini ada," ujarnya.
Baca Juga:
Tantowi mengingatkan, soal batas-batas negara tidak bisa lagi dilihat dalam perspektif keamanan semata karena persoalannya sudah multi-dimensi, seperti ekonomi, sosial dan psikologi bangsa. "Sudah tidak kontekstual lagi kalau negara ini masih memahami soal-soal batas negara sebagai pekerjaan TNI semata," ulasnya.
Sedangkan Yorrys Raweyai menilai wacana tentang perlunya TNI mendirikan beberapa Pangdam di daerah-daerah perbatasan terpencil bukanlah jalan keluar terbaik. "Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Terpencil harus segera dibentuk hingga penanganannya lebih cepat, tepat dan efisien dibanding membentuk Pangdam," kata Yorrys.
Sementara Zaki Iskandar menyayangkan jika Badan Legislasi DPR tidak memberikan prioritas utama terhadap pembahasan undang-undang batas negara. "Padahal undang-undang batas negara, baik darat, laut dan udara belum dimiliki oleh Bangsa Indonesia," imbuhnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Kelompok Komisi (Poksi) Fraksi Golkar di Komisi I DPR mendesak pemerintah untuk segera membentuk Badan Pengelola Kawasan Perbatasan Terpencil.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Arogansi Ivan Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Berujung Bui, Ini Pelajaran!
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas untuk Hadapi Kecurangan & Penyimpangan
- BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Integritas dan Pengelolaan Risiko Demi Cegah Kecurangan
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?