Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un Tiba di Singapura

Ia mengatakan delegasi AS akan dipimpin oleh Sung Kim, seorang diplomat veteran yang baru-baru ini mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Korea Utara.
Seorang pejabat AS mengatakan pertemuan hari Senin bertujuan untuk membuat kemajuan 11 jam menjelang pertemuan kedua pemimpin, karena pertemuan Sung Kim sebelumnya tidak banyak 'menutup perbedaan' antara kedua belah pihak soal definisi denuklirisasi atau kesepakatan soal komitmen tdari Pyongyang untuk membongkar senjata nuklirnya.
Kedatangan kedua pemimpin menandai satu langkah penting menuju pertemuan puncak yang sebelumnya diperkirakan para pengamat sebagai sesuatu yang mustahil, bahkan nyaris tidak terjadi.

Bulan lalu, Presiden Trump membatalkan pertemuan, dengan menyebutkan Pyongyang "menebar permusuhan secara terbuka". Tetapi kemudian ia mengumumkan telah menerima "surat yang sangat bagus" dari Kim, yang dikirim ke Gedung Putih oleh seorang utusan senior Korea Utara.
Pertemuan bisa mengarah pada kesepakatan untuk mengakhiri Perang Korea
Meskipun tujuan utama pertemuan dimaksudkan untuk melucuti Korea Utara dari senjata nuklirnya, Presiden Trump menggambarkan pertemuan ini sebagai ajang untuk 'saling kenal'.
Ia juga telah meningkatkan kemungkinan pertemuan lebih lanjut dan kesepakatan yang mengakhiri Perang Korea, dengan mengganti gencatan senjata yang ditandatangani tahun 1953 dengan perjanjian damai.
China dan Korea Selatan sepertinya perlu menandatangani perjanjian hukum.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia