Presiden FIFA Diselidiki Gara-Gara Pertemuan dengan Jaksa Agung
jpnn.com, BERN - Jaksa pidana khusus Swiss menyelidiki Presiden FIFA Gianni Infantino atas dugaan tindak kriminal yang dilatari pertemuan pria asal Italia itu dengan Jaksa Agung Swiss, Michael Lauber.
Jaksa pidana khusus Swiss, Stefan Keller, yang baru ditunjuk bulan lalu, menemukan indikasi tindakan kriminal terkait pertemuan Infantino dan Lauber, demikian menurut badan AB-BA yang mengawasi kejaksaan agung setempat.
"Ada dugaan penyalahgunaan kantor, pelanggaran kerahasiaan kantor, bantuan terhadap tersangka serta hasutan," demikian pernyataan AB-BA yang dilansir Reuters, Kamis (30/7).
Baik Lauber maupun Infantino membantah telah melakukan pelanggaran apa pun.
Dalam pernyataan resminya FIFA menyatakan akan bekerja sama penuh selama penyelidikan dan Infantino bersikeras bahwa pertemuannya dengan Lauber "sepenuhnya absah dan legal" dan "bukan pelanggaran apa pun.
"Membantu otoritas mana pun menyelidiki berbagai kesalahan di FIFA adalah salah satu tujuan saya sejak hari pertama dan tetap demikian," kata Infantino.
"Para pejabat FIFA bertemu dengan penegak hukum dari berbagai belahan dunia untuk tujuan itu," ujarnya menambahkan.
Infantino terpilih menjadi Presiden FIFA pada 2016, menggantikan Sepp Blatter yang dicopot karena terlibat kasus kriminal pada 2015.
FIFA menyatakan akan bekerja sama penuh selama penyelidikan dan sang presiden sendiri bersikeras tak melanggara apa pun.
- Gatot Sebut Pemerintah Bakal Berhati-hati Merespons Polemik Pertandingan Antara Bahrain vs Indonesia
- Sepak Bola Olimpiade Paris 2024: Hanya Kapten yang Dapat Berdiskusi dengan Wasit
- Presiden Jokowi: Semakin Banyak Kompetisi Sepak Bola Indonesia, Semakin Bagus
- FIFA Turun Tangan Menyelidiki Nyanyian Rasis Pemain Argentina, Ada Sanksi?
- Presiden FIFA: Pesan Saya kepada Semua Orang di Negara Pencinta Sepak Bola Indonesia
- Manajemen GBK Optimistis Indonesia vs Vietnam Bisa Digelar di SUGBK