Presiden Filipina Tawarkan Diri Jadi Kelinci Percobaan Vaksin COVID-19 Rusia

Pada Juli, Duterte mengajukan permohonan kepada mitranya dari China untuk menjadikan Filipina sebagai prioritas jika negara itu mengembangkan vaksin COVID-19. Permintaan itu ia sampaikan di tengah kekhawatiran tentang ketersediaan vaksin di negara-negara berkembang.
Duterte pada Agustus ini memberlakukan kembali penguncian yang ketat di dan sekitar Ibu Kota Manila selama dua minggu pertama. Langkah itu diambil untuk memenuhi permohonan dari kalangan petugas medis garda depan untuk memberikan "waktu istirahat" di tengah lonjakan kasus COVID-19, yang muncul selama periode aturan pembatasan dilonggarkan.
Jika situasi wabah corona di negara itu menjadi "penularan yang tak terkendali", Duterte pada Senin berjanji akan menggerakkan militer untuk menegakkan langkah-langkah penguncian.
Langkah penguncian di Filipina telah menjadi salah satu yang terkeras di dunia. Para lawan politik Duterte dan kelompok hak asasi manusia (HAM) telah menyuarakan keprihatinan tentang langkah penguncian, yang berpusat pada pendekatan keamanan, dan perilaku polisi di Filipina. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memuji upaya Rusia untuk mengembangkan vaksin virus corona dan mengaku bersedia berpartisipasi dalam uji coba vaksin tersebut
Redaktur & Reporter : Adil
- HUPI Protes Soal Penangkapan Duterte, ICC Dinilai Tebang Pilih Penegakkan HAM
- Kaya Gila
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit