Presiden Filipina Pamer Prestasi di Depan Parlemen Asing
Jumat, 01 Februari 2013 – 00:01 WIB
Karenanya dalam konferensi itu Benigno berharap negerinya bisa berbagi pengalaman dengan seluruh delegasi soal strategi pemberantasan korupsi dengan cara menempatkan orang-orang terbaik. Ia mencontohkan reformasi pelayanan publik di Filipina yang bida dipercepat dengan menempatkan orang-orang terbaik.
"Kami kembali ke dasar-dasar pelayanan publik, dalam jangka pendek, hingga telah mencapai sebuah keberhasilan dari Departemen Pekerjaan Umum kami dalam memperbaiki infrastruktur publik di jantung Kota Metro Manila yang semula diperkirakan akan menelan biaya Peso 694 juta menjadi hanya Peso 430 juta dengan kualitas yang sama bahkan selesai dalam waktu seratus hari lebih awal," ungkapnya.
Sebagai himpunan parlemen, menurut Benigno, itu adalah tugas parlemen untuk menyiapkannya. "Konferensi ini hendaknya melahirkan sebuah kebaikan nantinya di negara masing-masing dengan cara membuat landasan hukum yang lebih baik daripada yang ada sekarang," kata Presiden Filipina, dihadapan sekitar 500 peserta dari 27 negara. Dari Indonesia antara lain hadir Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida, anggota DPD Elnino M Husein dan Tellie Gozelie Mohi serta anggota DPR Hayono dan Yahdil Abdi Harahap.
Perumusan kebijakan yang tidak baik lanjutnya, bisa menjadi masalah baru yang lebih rumit dalam upaya memberantas korupsi. Karena itu, Filipina ingin berbagai pengalaman dengan seluruh delegasi soal pemberantasan korupsi dengan cara menempatkan orang-orang terbaik dipaling depan dalam agenda apapun.
MANILA - Presiden Filipina, Benigno S Aquino III menyatakan reformasi tidak akan berhasil jika jika pemerintah yang berkuasa bukan pemerintah yang
BERITA TERKAIT
- Setelah Bunuh Nasrallah, Israel Retas ATC Bandara Beirut demi Lumpuhkan Hizbullah
- Israel Bunuh Bos Hizbullah, Pemimpin Tertinggi Iran Diungsikan ke Lokasi Rahasia
- Hizbullah Bikin Israel Murka, Puluhan Ribu Warga Lebanon Terpaksa Mengungsi
- Pengumuman untuk Seluruh WNI: Jangan Bepergian ke Lebanon, Iran dan Israel
- Emmanuel Macron Sebut Uni Eropa Perlu Mempertimbangkan Kembali Hubungan dengan Rusia
- Biden dan Kishida Bahas Aliansi Militer untuk Hadapi Ancaman China