Presiden Gerah Sengketa Batas dengan Malaysia tak Kunjung Usai
![Presiden Gerah Sengketa Batas dengan Malaysia tak Kunjung Usai](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Di akhir masa jabatannya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Pemerintahan Malaysia untuk sungguh-sungguh dalam menyelesaikan sengketa perbatasan dengan Indonesia.
Presiden mengharapkan sengketa batas wilayah dengan Malaysia bisa dituntaskan, karena selama ini hasilnya kurang nyata dibanding negara tetangga lain.
“Status quo bukanlah suatu pilihan oleh karena itu harus diusahakan sampai tuntas. Lagi-lagi saya katakan dengan Singapura bisa, dengan Timor Leste bisa, dengan Filipina bisa, dengan Vietnam bisa, saya berharap benar dengan Malaysia juga ada progres real," kata Presiden saat menerima Tim Teknis Penetapan Batas Maritim di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10).
Dengan kejelasan perbatasan, Presiden menilai, akan jelas bagi Indonesia dalam mencegah timbulnya konflik.
Persengketaan yang tidak tuntas hanya akan menghantui urusan politik dan keamanan di antara negara yang berselisih. Menurutnya, akan sering terjadi konflik terbuka dan ketegangan politik yang mengganggu stabilitas negara.
SBY juga menegaskan selama ini Indonesia juga tidak berpikir untuk menggunakan instrumen apapun dalam selesaikan sengketa perbatasan kecuali melalui perundingan, diplomasi, negosiasi berdasarkan hukum internasional dan common sense.
"Saya berharap jangan berhenti, harus serius masing-masing negara menyelesaikan sengketa ini. Kalau negara lain bisa, kenapa Indonesia denga Malaysia tidak bisa," tegas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY memberi apresiasi kepada para juru runding dan negosiator atas kerja keras mereka mengurusi perbatasan maritim Tanah Air.
“Saudara-saudara betul-betul menjadi part of the solution dan trouble shooter,” sambungnya.
JAKARTA - Di akhir masa jabatannya, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Pemerintahan Malaysia untuk sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
- Polri Buka Pendaftaran Akpol, Bintara, dan Tamtama hingga 6 Maret 2025
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam
- DPR Minta Dugaan Pencemaran oleh Tambang Emas Milik BRMS Diselidiki
- Istri Polisi Tersangka Penipuan Ponzi, Sahroni Minta Suami Wike Juga Diperiksa
- Komisi XII Tinjau Ketersediaan Stok Elpiji 3 Kg di Kembangan