Presiden Ingatkan Netralitas TNI-Polri Jangan Dirusak dan Dikhianati

Presiden Ingatkan Netralitas TNI-Polri Jangan Dirusak dan Dikhianati
Presiden Ingatkan Netralitas TNI-Polri Jangan Dirusak dan Dikhianati

jpnn.com - JAKARTA - Jelang Pilpres 9 Juli, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Panglima Tertinggi TNI-Polri mengumpulkan sekitar 282 perwira tinggi dan para jenderal di jajaran TNI-Polri untuk memberikan pembekalan dan arahan menghadapi Pemilu di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, (2/6).

Presiden mengaku tak ingin ada anggota TNI-Polri yang sampai berpihak pada salah satu kubu di Pilpres nanti.

"Acara ini saya minta diliput oleh pers agar jangan sampai ada fitnah. Rakyat bisa ikuti dengan utuh acara ini dengan benar. Maklum saat ini adalah pilpres, politik masih panas, saling curiga, intip mengintip. Acara ini perlu dan penting, agar TNI dan Polri bertindak tepat dalam Pilpres 2014. Tepat sesuai amanat konstitusi dan Undang-Undang yang berlaku," tegas Presiden dalam pidatonya.

Presiden menguraikan, beberapa kali ia telah memberikan instruksi dan pengarahan dengan tema yang sama berkaitan dengan sikap dan tindakan TNI-Polri dalam menghadapi Pemilu. Di antaranya saat menghadapi Pemilu 5 tahun lalu, dan juga pada pada awal tahun ini dalam Rapim TNI, pada 9 Januari, terkait dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg).

Intinya, kata Presiden, ada dua hal yang harus dipegang teguh para prajurit TNI-Polri, yaitu Polri dibantu TNI bertugas untuk memastikan agar Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden berjalan secara aman, tertib, dan lancar. Berikutnya, TNI dan Polri netral, baik selaku institusi maupun selaku anggota TNI-Polri.

“Harapan dan instruksi saya TNI dan Polri aktif, netral di Pilpres nanti. Jangan sampai rusak dan dikhianati. Reformasi TNI-Polri yang kita laksanakan tidak mudah waktu itu," sambungnya.

Presiden mengatakan pada Pileg dan Pilpres 2009, serta Pileg 2014, TNI dan Polri telah bisa bertindak netral. Ia meminta hal itu dipegang teguh hingga Pilpres 2014 berakhir.(flo/jpnn)


JAKARTA - Jelang Pilpres 9 Juli, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Panglima Tertinggi TNI-Polri mengumpulkan sekitar 282 perwira tinggi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News