Presiden Ingin Menteri Lebih Fokus
Jumat, 30 November 2012 – 05:39 WIB
JAKARTA - Evaluasi kinerja menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan adanya tugas pokok menteri yang terabaikan. Isu mengenai adanya penataan alias reshuffle kabinet pun kembali muncul.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menanggapi diplomatis adanya kemungkinan penggantian menteri tersebut. "Tentu, setiap tahun kinerja kabinet dievaluasi presiden," katanya, Kamis (29/11).
Dia menegaskan, kebijakan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. "Itu bisa terjadi kapan pun bila presiden memandang perlu dilakukan reshuffle kabinet," terang doktor ilmu politik lulusan Hosei University, Tokyo, itu.
Sebelumnya, saat sidang kabinet paripurna (27/11), Presiden SBY mempersoalkan kerja menteri di luar rencana yang telah ditetapkan dalam rencana kerja pemerintah (RKP) maupun APBN. Padahal, para menteri yang berada dalam satu kabinet itu memiliki program kerja, APBN, serta sejumlah kebijakan.
JAKARTA - Evaluasi kinerja menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan adanya tugas
BERITA TERKAIT
- Belajar dari 20 Kampus Dunia, Rahmat Bastian Bawa 10 Kiat Optimalisasi ILUNI FHUI
- Siapa Oknum R Diduga Perantara Suap Vonis Bebas Ronald Tannur? MA Mau Usut
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui