Presiden Iran Sebut Pemerintah AS Kalah Memalukan Setelah Proposal Embargo Senjata Ditolak DK PBB
Minggu, 16 Agustus 2020 – 02:54 WIB
jpnn.com, LONDON - Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut pada Sabtu bahwa Pemerintah Amerika Serikat mengalami suatu kekalahan yang memalukan usai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak usulan resolusi untuk memperpanjang embargo senjata Iran.
“Namun keberhasilan terbesar adalah ketika AS kalah dengan penghinaan dalam konspirasi ini,” ujar dia menambahkan.
Anggota DK PBB melangsungkan pemungutan suara untuk usulan AS terkait embargo senjata Iran pada Jumat (14/8). Rusia dan China menolak, sementara 11 negara anggota lainnya, termasuk Indonesia, Prancis, Jerman, dan Inggris memilih abstain, hanya AS dan Republik Dominika yang memberi suara setuju.
Embargo senjata Iran yang dijatuhkan oleh PBB akan segera mencapai tenggat berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia, yang memfasilitasi pencabutan sejumlah sanksi internasional terhadap Iran sebagai imbalan atas penangguhan program nuklir negara itu.
AS sendiri keluar dari kesepakatan tersebut pada 2018.
Baca Juga:
Para diplomat mengatakan bahwa AS mungkin akan melakukan hal tersebut secepatnya pada pekan depan, namun negara itu akan mendapatkan perlawanan keras dan sulit.(Ant/Reuters/jpnn)
Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut Pemerintah AS mengalami suatu kekalahan yang memalukan usai DK PBB menolak usulan resolusi untuk memperpanjang embargo senjata Iran.
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Israel Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon, Sukamta DPR: DK PBB Harus Beri Sanksi Keras
- Wapres Ma'ruf Minta DK PBB Sikapi Serangan Israel ke UNIFIL
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang