Presiden Jawa
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Dalam mimpi kolektif kita sebagai negara bangsa, persoalan asal usul suku dan wilayah, sudah seyogianya kita tanggalkan dan tinggalkan.
Justru fakta demografis dan sosiologis itu harus menjadi tantangan kita, dalam program edukasi dan literasi politik dan keadaban demokrasi yang terus kita bangun. Begitu kata Hendrawan.
Pernyataan Hendrawan ini normatif dan idealis, sementara LBP ingin bersikap realistis.
Dia melihat realitas politik Indonesia masih tetap didominasi oleh konstruksi lama bahwa hanya orang Jawa yang bisa menjadi presiden.
Hal ini sudah menjadi semacam mitos politik yang diyakini oleh banyak orang.
Dalam sejarah Indonesia, 7 presiden yang pernah berkuasa berasal dari etnis Jawa dan beragama Islam.
Satu-satunya yang tidak beretnis Jawa ialah B.J Habibie yang beretnis Gorontalo berdarah Bugis.
Kepresidenan Habibie dianggap tidak paripurna, karena hanya menjabat selama 2 tahun menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri.
Dalam wawancara dengan Rocky Gerung, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kalau bukan orang Jawa sebaiknya tidak usah memaksa mencalonkan diri menjadi presiden.
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung