Presiden Jawa
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Kemudian ‘’No’’ dihubung-hubungkan dengan Sukarno, ‘’To’’ dihubungkan dengan Soeharto, dan seterusnya.
Tentu saja ini ilmu gutak-gatuk alias utak-atik yang tidak ilmiah.
Nama-nama presiden berikutnya tidak berurutan seperti akronim notonegoro, karena presiden berikut setelah Pak Harto adalah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Akan tetapi, seorang pendukung Gus Dur bercanda bahwa nama Gus Dur masuk dalam Jangka Jayabaya.
Menurutnya, Jayabaya menyebut penguasa nusantara adalah ‘’Notomanconegoro’’.
Berarti, setelah ‘’No’’ kemudian ‘’To’’ setelah itu ‘’Man’’ yang merujuk pada ‘’Abdurrahman Wahid’’.
Tentu saja ini juga sekadar canda politik.
Fakta demografis, sosiologis, dan historis memang menunjukkan dominasi etnis Jawa sebagai etnis terbesar dan berpengaruh.
Dalam wawancara dengan Rocky Gerung, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kalau bukan orang Jawa sebaiknya tidak usah memaksa mencalonkan diri menjadi presiden.
- Survei: Pemilih Prabowo Subianto dan Anies Baswedan akan Pilih Ridwan Kamil-Suswono
- Tom Lembong Ditangkap, Anies: Dia Orang yang Lurus, Tak Neko-Neko
- Anies Sebut Tom Lembong Sahabat dan Ingatkan Negara Bukan Berdasarkan Kekuasaan
- Tom Lembong Ditangkap Kejagung, Anies Baswedan Terkejut & Bakal Lakukan Ini
- KPK Panggil Bos PT Kereta Api Properti Manajemen
- Survei Poltracking Indonesia: Pendukung Anies Baswedan Cenderung Pilih Ridwan Kamil