Presiden Jokowi, Bertindaklah!
Oleh Prof Tjipta Lesmana*
Kenapa bukan BUMN yang dilibatkan yang jelas-jelas milik negara?
Misalnya, keterlibatan PT Toba Bumi Energi sebanyak 242 lembar dan PT Toba Sejahtra sebanyak 242 lembar, kenapa bukan PT Indofarma sebagai partisipannya?
Keterlibatan menteri dalam bisnis privat, mau tidak mau, mengundang kecurigaan publik, kecurigaan bahwa menteri yang bersangkutan memang hendak meraup keuntungan.
Maka, Boyamin Saiman, Koordinator MAKI mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menyelidiki dugaan permainan harga dan praktik monopoli di Bisnis PCR.
Jika memang ada cukup bukti ‘permainan’ dalam bisnis PCR yang melibatkan sejumlah perusahaan milik petinggi pemerintah, Presiden Jokowi harus berani bertindak.
Sesuai dengan janji dan komitmennya dua tahun yang lalu bahwa, “Saya enggak ada beban apa-apa lagi. Saya (bertekad) bekerja sebaik-baiknya, khususnya demi kemajuan di bidang ekonomi.”
Sudah waktunya Bapak Presiden untuk konsisten antara ucapan dan tindakan supaya rakyat melihat pemimpin kita memang tidak main-main membersihkan para pembantunya yang berbuat ‘nakal’ dan merugikan rakyat. Mumpung dia sedang serius mememikirkan reshuffle kabinet, sekalian melantik Panglima TNI yang baru, Jenderal TNI Andika Perkasa. (***)
*Penulis adalah Guru Besar Komunikasi Politik UPH
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Tjipta Lesmana mendesak Presiden Jokowi segera bertindak terkait adanya dugaan permainan bisnis PCR oleh oknum-oknum di pemerintahannya.
Redaktur & Reporter : Boy
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup, Inas: Tuduhan OCCRP Tanpa Bukti
- Penggeledahan KPK di Rumah Hasto Pengalihan Isu OCCRP soal Jokowi?
- Aktivis Geruduk KPK, Minta Kasus Korupsi Jokowi dan Keluarganya Diusut
- Kehilangan Bulan
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?