Presiden Jokowi dan Airlangga Jadi Saksi Nikah Putri Politikus Golkar Idris Laena
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi saksi nikah putri dari Ketua Fraksi Partai MPR RI Idris Laena, yakni Tania Laena Putri dengan Mohamad Yusuf Wuisan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/4).
"Alhamdulillah, Pak Presiden dan Pak Airlangga bersedia hadir dan menjadi saksi di pernikahan putri kami,” ujar Idris Laena dalam keterangan pers pada Minggu (4/4/2021).
Menurut Idris Laena, acara yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang sangat ketat itu, berlangsung khidmat dan dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali.
“Selain Pak Jokowi dan Pak Airlangga, Alhamdulillah Pak Menpora dan Gubernur Riau Syamsuar juga berkenan hadir,” ujar Idris Laena.
Pada kesempatan itu, Gubernur Riau Syamsuar memberikan sambutan atas nama masing-masing keluarga.
Idris Laena merupakan anggota DPR RI dari Dapil 2 Riau dan merupakan warga Pulau Kijang Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Namun, saat ini pria berdarah Bugis ini membuka usaha di Jakarta. Ada yang unik, dalam acara akad nikah itu, kedua mempelai serta keluarga menggunakan pakaian adat Tionghoa, dan kemudian dilanjutkan dengan resepsi dengan adat Melayu.
Sebagai bentuk rasa nasionalisme, mengingat kedua mempelai dari suku yang berbeda yakni Tania Laena Putri dari ayah keturunan Bugis dan ibu dari Suku Melayu.
Presiden Joko Widodo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi saksi nikah putri dari Ketua Fraksi Partai MPR RI Idris Laena, yakni Tania Laena Putri dengan Mohamad Yusuf Wuisan
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?