Presiden Jokowi: Kemarin Ada yang Sudah Dieksekusi

’’Ini pembunuhan yang sungguh keji. Kelompok teror yang menyanderanya harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka,’’ tegas pemimpin 44 tahun tersebut dalam jumpa pers di Kota Ottawa.
Tidak hanya membuat Trudeau murka, pembunuhan Ridsdel memunculkan kekhawatiran bagi pemerintah Filipina dan lima negara lain yang warganya disandera Abu Sayyaf. Yakni, Indonesia, Malaysia, Jepang, Belanda, dan Norwegia.
Sampai sekarang, nasib sekitar 20 sandera itu belum pasti. Apalagi lokasi penyanderaan mereka belum terdeteksi secara pasti.
Ridsdel diculik bersama rekannya, Robert Hall, warga Norwegia, serta seorang perempuan asal Filipina pada September lalu. Ketika itu, mereka bertiga sedang menikmati liburan dengan menumpang kapal pesiar.
Kepala bersimbah darah tersebut dikirim ke balai kota setelah tenggat waktu berlalu sekitar lima jam. Sebelumnya, Abu Sayyaf memang mengancam membunuh satu di antara empat sandera tersebut.
’’Pemerintah Kanada akan terus bekerja sama dengan pemerintah Filipina dan masyarakat internasional untuk mengejar para pelaku kekejian ini,’’ ujar Trudeau.
Sayang, kepala pemerintahan berparas rupawan itu tidak mau memberikan informasi apa pun tentang langkah lanjutan pemerintah terhadap Abu Sayyaf. Mengingat, saat ini militan yang bercokol di Jolo itu masih menyandera Hall. (byu/bil/mia/AFP/Reuters/CNN/hep/c5/kim)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri PKP Maruarar Sirait Segera Selesaikan Polemik Meikarta
- Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar Pantas Dihukum Berat
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Fee Proyek 10 Persen Terungkap di Sidang Mbak Ita, Apa Peran Iswar Aminuddin?
- Paus Fransiskus Wafat, David Herson: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian Dunia
- Seorang Pria di Palu Divonis Penjara 1 Tahun 5 Bulan Gegara Gadaikan Mobil Kredit