Presiden Jokowi Marah di Bali, Sebut Kata Bodoh Hingga Larang Tepuk Tangan

Presiden Jokowi Marah di Bali, Sebut Kata Bodoh Hingga Larang Tepuk Tangan
Tangkapan layar - Presiden Jokowi dalam Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia sebagaimana ditayangkan langsung Youtube Sekretariat Presiden, diikuti di Jakarta, Jumat (25/3).

jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi kinerja jajarannya dalam penggunaan APBN, APBD, hingga anggaran BUMN. Sebab, masih banyak kementerian yang menggunakan dana negara untuk membeli barang dari luar negeri (impor).

Menurut Jokowi, apabila 40 persen dari anggaran itu digunakan membeli barang dalam negeri, hal tersebut bisa mendongkrak perekonomian Indonesia.

“Dibelokkan 40 persen saja itu bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi kita dari pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen," kata Jokowi dalam acara "Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia” di Bali, Jumat (25/3).

Di hadapan para menteri kabinet Indonesia Maju serta para gubernur di Indonesia, Jokowi menyebut barang-barang yang selama ini diimpor juga dijual di dalam negeri.

“Sedih belinya barang-barang impor semua, padahal kita memiliki (produk dalam negeri). Anggaran pengadaan barang dan jasa untuk modal di pusat itu Rp 526 triliun, sedangkan Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota ada Rp 535 triliun, lebih gede daerah. Sekali lagi saya ulang, pusat Rp 526 triliun, daerah Rp 535 triliun, BUMN jangan lupa saya detailkan Rp 420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Jokowi, bila sebanyak 40 persen anggaran tersebut digunakan untuk belanja produk buatan dalam negeri maka belanja BUMN dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 0,4 persen dan dari belanja APBN dan APBD dapat mendorong pertumbuhan ekonomi 1,5 sampai 1,7 persen.

"Ini kan dua persen lebih, tidak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor, kita diam saja tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita kok tidak kita lakukan? Bodoh sekali kalau kita tidak melakukan ini," tegas Jokowi.

Orang nomor satu di Indonesia ini lantas meminta agar kementerian dan pemda tidak melanjutkan tradisi untuk membeli barang-barang impor.

Presiden Jokowi marah-marah ketika berada di Bali. Sebab, masih banyak kementerian yang belanja produk luar negeri.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News