Presiden Jokowi Minta Rakyat Tak Terprovokasi, Ini Serius
jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) Presiden mengakui kontestasi politik menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024 memang menghangat.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta dilakukan edukasi politik yang masif kepada masyarakat dan para kontestan politik.
"Itu biasa, tetapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat," Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Minggu (10/4).
Kepala Negara juga meminta agar tidak ada isu-isu politik yang tidak baik, terutama politik identitas yang mengedepankan isu SARA.
"Kita memiliki pengalaman yang tidak baik dalam pemilu-pemilu sebelumnya, kita harapkan tidak terjadi di Pemilu 2024," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Pada rapat itu Jokowi juga menyinggung tentang anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pemilu dan pilkada serentak 2024.
"Kemarin sudah disampaikan kepada saya, diperkirakan anggaran sebesar Rp 110,4 triliun untuk KPU dan Bawaslu," beber Presiden.
Dia memerinci anggaran itu terdiri dari kebutuhan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebesar Rp 76,6 triliun dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) senilai Rp 33,8 triliun.
Presiden Jokowi minta rakyat tak terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat saat rapat terbatas di Istana Bogor, Minggu (10/4).
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila