Presiden Jokowi Nilai Program Pompanisasi untuk Antisipasi Kekeringan Panjang
jpnn.com, LAMPUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan saat ini banyak negara di dunia tengah dilanda Kekeringan panjang.
Akibatnya produksi pertanian mengalami penurunan.
Oleh karena itu, Jokowi menilai program pompanisasi yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) merupakan solusi tepat yang dapat dipasang di seluruh Indonesia.
"Pompanisasi ini untuk mengantisipasi kalau terjadi kering panjang, terjadi gelombang panas, dan kita harus siap dulu sehingga produktivitas petani, produksi beras kita tidak turun," ujar Presiden Jokowi saat meninjau pompanisasi Kementan di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (11/7).
Dia memuji sistem irigasi dan saluran air sekunder maupun tersier persawahan di Provinsi Lampung dalam kondisi baik sehingga memungkinan para petani untuk bertanam lebih dari satu kali.
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah itu berharap Lampung terus menjadi salah satu penyangga utama bagi ketersediaan pangan Indonesia.
"Saya lihat di sini (Lampung), irigasinya baik, ini kami tarik airnya dari irigasi yang lebih rendah untuk masuk ke irigasi sekunder, tersier, bisa lari ke sawah sehingga kita harapkan yang biasanya tanam panen sekali bisa dua kali, yang sudah dua kali bisa tiga kali," katanya.
Sebagai informasi, sebaran pompa di Provinsi Lampung dari 2019 hingga 2024 mencapai 2.606 unit.
Presiden Jokowi menilai program pompanisasi yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) merupakan solusi tepat yang dapat dipasang di seluruh Indonesia.
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- KPK Dalami Proses PBJ Pengolahan Karet di Kementan