Presiden Jokowi Pelajari Tata Kota Canberra
jpnn.com, CANBERRA - Presiden Joko Widodo mempelajari tata kota Canberra, Australia sebagai bahan perbandingan untuk ibu kota baru Indonesia.
"Ya saya tadi pagi ke Gubernur Jenderal (David Hurley) kemudian bertanya juga ke Perdana Menteri Scott Morrison dan sekarang bertanya ke Bu Sally Barnes CEOnya National Capital Authority di sini, kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya kota Canberra," kata Presiden Joko Widodo di Mount Ainslie, Canberra, Australia, Minggu (9/2).
"Mount Ainslie" adalah bukit berketinggian 843 meter di Canberra dan merupakan bagian dari "Canberra Nature Park". Dari lokasi tersebut pengunjung dapat melihat pemandangan ke pusat kota Canberra.
Di salah satu sudut bukit, tersedia tempat untuk memandang kota Canberra khususnya gedung parlemen yang memang berada di jantung kota Canberra.
"Bagaimana (kota Canberra) dikelola, kemudian dimulainya seperti apa. Jadi (kota) ini dibangun di tahun 1913 sampai sekarang penduduk 400 ribu, saya kira kalau kita lihat tadi tata kotanya sangat bagus," kata Jokowi.
Di "Mount Ainslie" tersebut terdapat juga beberapa papan penjelasan mengenai "Griffin Plan" sebagai rencana awal dari Wlater Burley Griffin, arsitek yang merancang kota Canberra sebagai ibu kota berbukit dan berlembah.
Griffin merancang Canberra dalam untaian segitiga untuk area nasional pusat di sepanjang pemandangan utama, yakni Gunung Ainslie dan Gunung Hitam, sisi selatan untuk kantor-kantor pemerintahan teras yang mengarah ke gedung DPR dan di bukit yang rendah, kantor-kantor pemerintahan, universitas, akademi militer, dan balai kota.
"Yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibu kota baru," ungkap Jokowi.
Dalam kunjungannya ke Australia, Presiden Jokowi mempelajari tata kota Canberra untuk bahan perbandingan ibu kota baru Indonesia.
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto
- Jokowi Wariskan Masalah Birokrasi, Prabowo Harus Bertindak Lebih Berani