Presiden Jokowi: Sekarang Bukan Eranya Adu Ijazah
jpnn.com, KENDAL - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam negeri urgen untuk dilakukan.
Pasalnya, persaingan antarnegara sekarang semakin ketat tidak hanya bidang ekonomi, tetapi juga terkait sumber daya manusianya (SDM).
Dalam dunia usaha dan industri, menurutnya, juga demikian. Di banyak negara, ijazah tidak lagi menjadi faktor utama yang menentukan.
Sebab, untuk bersaing sangat diperlukan yang namanya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
"Semua negara sekarang ini memang persaingannya ada di situ, bukan ijazahmu apa. Bukan adu ijazah sekarang ini, tapi adu keterampilan, adu skill, adu kompetensi," kata Jokowi saat bekrunjung ke Pondok Pesantren Al-Fadllu 2, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (30/12).
Kondisi itu, menurutnya, menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Menurut Jokowi, banyak ditemukan bahwa banyak lulusan yang ada saat ini tak terserap dunia usaha dan industri karena dinilai kurang relevan dengan kebutuhan industri.
Sebaliknya, seringkali dunia usaha juga mengalami kesulitan akan suplai tenaga kerja dengan kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan akibat minimnya pelatihan bagi para lulusan maupun calon tenaga kerja.
"Oleh sebab itu yang namanya BLK (Balai Latihan Kerja) Komunitas ini semoga nanti bisa menyambungkan. Misalnya Bank Mandiri Syariah butuh teknisi programming, pondok pesantren di sini menyiapkan itu," tuturnya.
Presiden Jokowi mengingatkan ada persaingan ketat dalam dunia usaha dan industri bukan hanya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pakar Marketing Soal Persaingan Usaha di Balik Isu BPA Galon Kuat Polikarbonat, Simak Penjelasannya
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar