Presiden: Kelapa Sawit Kita Sudah Tua Renta dan Pikun
jpnn.com, MEDAN - Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia perlu meremajakan semua tanaman sawit.
Sebab, bila tidak diremajakan, maka predikat produsen sawit terbesar dunia tidak akan bersandar pada Indonesia.
"Karena banyak kelapa sawit kita tua renta dan pikun. Produktivitas menurun," kata Jokowi -sapaan Joko- dalam sambutannya pada acara Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Kampung Tengah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, Senin (27/11).
Di Indonesia, terdapat sekitar 10 juta hektare tanaman sawit. Menurut Jokowi, hampir sebagian sawit tersebut sudah memasuki usia tidak produktif yaitu 25 sampai 50 tahun.
Untuk di Sumatera Utara, kata Jokowi, 350 hektare tanaman sawit harus diremajakan.
"Harus diremajakan semuanya. Harus milik rakyat. Kalau tidak kita disalip negara lain," imbuh Jokowi.
Jokowi mengakui untuk meremajakan sawit Indonesia butuh tenaga dan biaya besar.
Karena itu, pemerintah melalui kementerian terkait, BUMN dan perusahaan swasta harus membuat program yang mendukung petani sawit.
Indonesia harus meremajakan kelapa sawit
- TSIT dan Apkasindo Memperkenalkan Teknologi Drone Pertanian Canggih di IPOC 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN