Presiden Korsel Bersumpah Tidak Akan Menyerah kepada Jepang
Moon sering menyoroti pemerintahan kolonial Jepang di masa lalu, dan menekankan perjuangan kemerdekaan adalah jantung dari identitas nasional di kedua negara Korea. Menurut Moon, isu di atas menjadi salah satu perekat hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Tahun ini adalah peringatan 100 tahun gerakan kemerdekaan 1 Maret di Korea, yang merupakan catatan sejarah kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Untuk memperingatinya, pada hari Jumat, pihak berwenang menutup beberapa gedung di pusat kota Seoul dengan gambar raksasa pahlawan kemerdekaan setempat.
Dalam agenda tersebut, Moon merujuk referensi sejarah masa lalu memicu dampak yang kurang menguntungkan bagi hubungan Korea Selatan dan Jepang. "Memaksa suatu negara untuk tunduk adalah peninggalan masa lalu," kata Moon.
"Kita mungkin menghadapi kesulitan dalam jangka pendek. Tetapi jika kita menyerah pada tantangan, sejarah akan terulang kembali."
"Jika Jepang, pelaku dalam kasus ini, berniat untuk menghadirkan kembali luka-luka masa lalu, kami harus tegas mengatakan bahwa norma-norma internasional tidak akan menolerirnya," tegasnya. (MEL/rmco)
Pemerintah Jepang mengumumkan, Jumat (2/8) akan mengeluarkan Korea Selatan dari daftar negara yang menikmati fasilitas kontrol ekspor minimum alias daftar putih
Redaktur & Reporter : Adil
- Toko dari Jepang Nitori Resmi Buka di Lippo Mall Puri
- Kemnaker Dorong Persiapan Tenaga Magang yang Dikirim ke Jepang Lebih Matang
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri