Presiden Langsung Telepon Kapolri, Preman di Tanjung Priok Siap-siap Saja!
"Lainnya hampir rata-rata ada pungli, Pak," jawab seorang sopir yang mengaku namanya Abdul Hakim Sitompul.
"Siapa yang pungli?" tanya presiden.
"Dari karyawan," jawab Hakim.
"Contoh, Kita kan bawa kontainer nih, kosongan lah atau pun mau ambil (dalam keadaan) kosongan. Nah, kita laporan, kan. Diambillah. Itu harus ada uang tip, ia bilang 'Boleh, ya?' atau lima ribu paling kadang-kadang Rp 15 ribu, ada yang Rp20 ribu."
"Itu, kalau enggak dikasih, ya masih dikerjakan cuma diperlambat. Alasannya, 'yang sana dulu, yang ada duitnya' katakan saya begitu, tetapi kalau mereka itu enggak mau ngomong, pak. Jadi begitu kira-kira pak, pungli di dalam depo itu, Pak," kata Hakim.
Sementara soal premanisme, menurut hakim akar masalahnnya adalah kemacetan.
"Kalau lancar, (premanisme) ini mungkin tidak ada, Pak. Jadi ini kendala kita ini kemacetan aslinya, Pak."
"Seperti contoh kemarin, kemacetan sudah viral pada saat itu namanya kemacetan 'naudzubillah min dzalik' sampai sehari itu ada yang kena todong saat mengantri di jalan raya mulai pos 8 sampai ke sana dari Utara, Cakung macet lagi, di situ kejadian premanisme," kata Hakim.
Presiden Jokowi langsung menelepon Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, preman di Tanjung Priok siap-siap saja.
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad