Presiden Lebanon Tidak Percaya Hezbollah Terlibat Ledakan Dahsyat di Beirut
jpnn.com, BEIRUT - Presiden Lebanon Michel Aoun menolak kemungkinan keterlibatan Hezbollah dalam ledakan lebih dari 2.000 ton amonium nitrat yang tersimpan di pelabuhan Kota Beirut bulan lalu.
Ia menyebut mustahil ledakan itu berasal dari tempat persediaan senjata Hezbollah. Namun, Presiden Aoun mengatakan pihaknya akan menyelidiki seluruh kemungkinan yang ada.
Otoritas di Lebanon masih menyelidiki penyebab ledakan amonium nitrat yang tersimpan tanpa prosedur aman di pelabuhan selama bertahun-tahun.
Akibatnya, bahan berbahaya itu meledak pada 4 Agustus 2020 dan menyebabkan 178 orang tewas, 6.000 warga luka-luka, serta menghancurkan sebagian besar wilayah kota.
Aoun, pendukung Hezbollah, saat diwawancarai koran Italia Corriere della Sera, Selasa (18/8), mengatakan organisasi politik dan paramiliter itu tidak menyimpan senjata di pelabuhan. Ia kembali menegaskan pernyataan pimpinan Hezbollah awal bulan ini.
Hezbollah merupakan organisasi yang berpusat di Lebanon dan didukung oleh Iran.
"Mustahil, tetapi kejadian serius seperti ini memang membangkitkan imajinasi," kata Aooun saat diminta tanggapannya mengenai dugaan keterlibatan Hezbollah.
Dia menambahkan dugaan itu tetap akan diselidiki oleh otoritas keamanan terkait.
Muncul dugaan bahwa Hezbollah terlibat dalam ledakan mahadahsyat yang menghancurkan pelabuhan Beirut, bagaimana reaksi Presiden Lebanon
- Drone dari Lebanon Menghantam Kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu
- Israel Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon, Sukamta DPR: DK PBB Harus Beri Sanksi Keras
- Menlu Retno Tegaskan RI tak Gentar Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Israel Kerahkan Divisi 91 Galilee untuk Serbu Lebanon dari Darat
- Militer Israel Dipermalukan Hizbullah 2 Kali dalam Sehari, Kocar Kacir