Presiden Lobi Pengusaha Tiongkok
Senin, 25 Oktober 2010 – 05:33 WIB
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai hari ini hingga 31 Oktober mendatang akan melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Vietnam. Di Tiongkok, presiden menghadiri Shanghai World Expo 2010 dan bertemu komunitas bisnis di sana. Sedangkan kunjungan ke Vietnam adalah untuk memenuhi undangan kenegaraan Presiden Nguyen Minh Triet serta menghadiri KTT ke-17 ASEAN.
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, di Shanghai, Presiden SBY akan menjadi pembicara dalam forum bisnis yang dihadiri sekitar 300 pengusaha Tiongkok. Di kota yang sama, SBY akan Presiden RI menyaksikan penandatanganan sejumlah MoU antara pengusaha RI dan RRT. Kerjasama bisnis meliputi bidang pertambangan, energi, pertanian, dan ekonomi kreatif.
Baca Juga:
"Pertemuan Presiden RI dengan para pengusaha Tiongkok di Shanghai diharapkan dapat mendorong investasi Tiongkok yang lebih besar di Indonesia dan memperluas pemasaran produk-produk Indonesia di RRT," kata Faizasyah kemarin. Kunjungan Presiden SBY ke Tiongkok juga bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik antarkedua negara.
Shanghai World Expo 2010, yang disebut-sebut sebagai pameran perdagangan terbesar sejagad, telah digelar mulai 1 Mei 2010. Paviliun Indonesia yang dibuka di sana, telah dikunjungi lebih dari 7,5 juta pengunjung atau sekitar 10 persen dari total pengunjung Shanghai World Expo 2010. Presiden akan berada di RRT sampai 26 Oktober.
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mulai hari ini hingga 31 Oktober mendatang akan melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok dan Vietnam.
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan