Presiden Mahmoud Abbas Tegas, Tolak Seruan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza

jpnn.com - ISTANBUL - Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini mengusulkan "mengambil alih" Gaza dan merelokasi warga Palestina ke negara-negara tetangga, serta mengubah wilayah itu menjadi "Riviera di Timur Tengah."
Proposal "Kesepakatan Abad Ini" yang diumumkan Trump pada 2020 sebagai solusi konflik Israel-Palestina mendapat kecaman luas dari dunia Arab dan komunitas internasional.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu (15/2) menolak dengan tegas segala upaya pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka.
"Siapa pun yang berpikir dapat memaksakan ‘Kesepakatan Abad Ini’ yang baru atau mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka adalah orang yang berilusi," kata Presiden Mahmoud Abbas dalam KTT Uni Afrika ke-38 di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia.
Abbas menekankan bahwa seruan untuk mengusir rakyat Palestina dari tanah mereka dan melakukan pemindahan paksa hanyalah upaya pengalihan dari kejahatan perang, genosida, dan kehancuran di Gaza, serta ekspansi permukiman ilegal dan upaya aneksasi Tepi Barat.
"Satu-satunya tempat bagi 1,5 juta pengungsi yang tinggal di Gaza untuk kembali adalah kota dan desa mereka yang mereka tinggalkan pada 1948, sesuai dengan Resolusi 194 PBB," ungkap Mahmoud Abbas.
Abbas juga menyoroti bahwa "praktik kolonial Israel membutuhkan tindakan segera dari komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mencegah bangkitnya kekuatan ekstremis yang berusaha mengubur solusi dua negara".
Selain itu, Abbas menyerukan dukungan terhadap konferensi perdamaian internasional yang dijadwalkan berlangsung di PBB pada pertengahan Juni.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak dengan tegas segala macam upaya pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Karambol Madinah
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal
- Aksi Pro-Palestina Diwarnai Ujaran 'Zionis Babi' & Salut ala NAZI, Pedemo Diciduk Polisi