Presiden Meresmikian Terminal Penumpang di Bandara Mopah Merauke, Ini Harapannya

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan terminal penumpang di Bandar Udara Mopah, Merauke, Papua, Minggu (3/10).
“Hari ini sudah selesai pembangunan terminal penumpang yang baru seluas 7.200 meter persegi dengan kapasitas 638 ribu penumpang per tahun," kata Jokowi di Bandara Mopah.
Menurut Jokowi, Bandara Mopah yang berada di ujung paling timur Indonesia itu terus dikembangkan.
"Ini sangat besar sekali dan terminal baru ini kita harapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penumpang dan kita harapkan makin tertata, makin bersih, makin nyaman, agar penumpang terlayani dengan baik di bandara ini," tambahnya.
Menurut dia, Indonesia sebagai negara besar dengan rentang wilayah luas, membutuhkan konektivitas agar bisa saling terhubung, sehingga dapat bersatu sebagai suatu bangsa.
"Memudahkan mobilitas orang barang dan jasa, sehingga ekonomi kita makin efisien dan bisa meningkatkan daya saing negara dalam persaingan global, itulah pentingnya infrastruktur," ungkapnya.
Sejak tujuh tahun terakhir, katanya, pemerintah terus membangun dan mengembangkan bandara dan pelabuhan demi memperlancar konektivitas termasuk tol laut, serta membangun jalan di seluruh penjuru tanah air.
"Ke depan, kapasitas terminal bandara ini terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang, mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat, dan aktivitas ekonomi yang ada," jelasnya.
Presiden Jokowi meresmikan terminal penumpang di Bandara Mopah, Merauke, Papua. Menurut Jokowi, Bandara Mopah yang berada di ujung paling timur Indonesia itu terus dikembangkan.
- Sekjen GibranKu Angkat Bicara Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Duka, BKN Ungkap Jumlah Penerbitan SK PPPK 2024, Siap Buka-bukaan?
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Guntur PDIP Ingatkan Bahaya Gerhana Politik
- ReJO Siap Bela Jokowi dari Serangan soal Ijazah Palsu
- Pemuda Muhammadiyah: Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi Sebagai Bentuk Fitnah
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi