Presiden Minta Penggunaan APBN Jangan Runcit
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan para menterinya bahwa penambahan anggaran harus berdampak pada kegiatan yang lebih masif. Selain itu, katanya, membelanjakan uang negara jangan runcit alias sedikit demi sedikit.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4) dengan agenda membahas soal ketersediaan anggaran dan pagu indikatif Tahun 2019 dan prioritas nasional 2019.
“Jangan hanya ada tambahan anggaran saja tapi kegiatannya tidak kelihatan masif. Bagaimana perubahan ini dari investasi infrastruktur lalu masuk ke investasi SDM," ujar presiden.
Saat itu, dia mengingatkan bahwa pemerintahannya masuk pada program prioritas kedua setelah infrastruktur, yakni investasi di bidang sumber daya manusia (SDM). Dan yang terpenting, katanya, penggunaan anggaran jangan runcit.
"Tadi saya sampaikan agar anggaran ini tidak kita ecer-ecer, kita bagi-bagi, enggak. Kita ingin fokus mengarah dan hasilnya benar-benar menetas," tegas suami Iriana.
Jokowi pun memberikan contoh pada anggaran pameran dan promosi yang ada di 17 kementerian bila dikumpulkan maka jumlahnya sangat besar. Sehingga kegiatan yang dilakukan juga bisa dalam skala besar dan berdampak baik bagi negara ini.
"Kalau diecer-ecer jadi kecil-kecil di 17 kementerrian, kita mau bikin pameran yang gede juga gak bisa. Cuman pameran kecil. Kita ikut di Dubai, di Sanghai, di Amerika, pameran hanya satu dua stan di dekat toilet untuk apa? Malah menurunkan brand negara kita. Kalau dikumpulkan duitnya gede sekali," tutur Jokowi.
Dia pun menyoroti anggaran penelitian yang ada hampir di semua kementerian. Setelah dikumpulkan, katanya, angkanya sangat besar yakni Rp 24,9 triliun. Anggaran sebesar itu menurut presiden harus tahu mau digunakan untuk apa dan kelihatan hasilnya.
Presiden Jokowi mengingatkan para menterinya bahwa penambahan anggaran harus berdampak pada kegiatan yang lebih masif.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- 4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T
- Jika Terpilih jadi Gubernur, Ridwan Kamil Janjikan Warga Dapat Bansos Double
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan