Presiden Minta Sri Mulyani Berhati-hati soal APBN, SKI Bertanya-tanya, Ada Apa?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan pernyataan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani berhati-hati dalam mengelola anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Presiden meminta agar setiap uang di APBN kita ‘dieman-eman’ alias dihemat di tengah situasi dunia yang penuh gejolak dan terancam resesi global.
Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) menilai bahwa pernyataan Presiden tersebut merupakan 'peringatan tanda bahaya'.
Sekjen SKI Raharja Waluya Jati menilai beban ekonomi yang harus dipikul negara saat ini sangat berat.
Oleh karena itu, arahan presiden agar Menkeu melakukan penghematan untuk menjaga agar APBN ’tidak oleng’ harus disertai dengan upaya yang lebih serius untuk menunjukkan sense of crisis.
”Presiden harus berani mengumumkan penundaan berbagai mega proyek infrastruktur dan mempersiapkan jaring pengaman sosial yang lebih baik bagi warga sebagai antisipasi resesi,” ujar Jati, Jumat (30/9).
Menurut Jati, pemerintah perlu mengurangi glorifikasi atas proyek-proyek strategis nasional karena yang ditunggu-tunggu rakyat saat ini adalah inovasi kebijakan.
Rakyat, kata Jati, ini dijamin agar akses rakyat terhadap barang-barang kebutuhan pokok yang murah selalu terjaga.
Presiden Jokowi meminta Sri Mulyani mengeluarkan uang dari APBN dengan hemat di tengah situasi dunia yang penuh gejolak dan terancam resesi global.
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis