Presiden Nauru Diduga Terima Suap dari Penyalur Fosfat Asal Australia

Mantan Presiden Sprent Dabwido mengatakan, privatisasi bisnis fosfat Nauru akan melumpuhkan negara ini secara finansial.
"Jika anda bertanya kepada saya, menawarkan untuk menjual industri fosfat secara keseluruhan hampir menyerupai pengkhianatan," ungkapnya.
Ia menerangkan, "Satu-satunya aset nasional yang kami miliki yang layak dilindungi, ia tawarkan untuk dijual, sehingga David bisa mendapatkan sekitar 50.000-70.000 dolar (atau setara 500-700 juta) untuk kampanye."
Pemerintah Nauru klaim tuduhan suap tak beralasan
David tak menanggapi pertanyaan tentang tuduhan penyuapan atau kondisi seputar kematian istrinya.
Seorang juru bicara pemerintahan Nauru membantah bahwa Presiden Baron atau Menteri David telah menerima suap.
Tuduhan itu adalah ‘sebuah penghinaan pada karakter Presiden kami dan ofensif bagi bangsa kami", kata juru bicara itu.
"Mereka bukan kepentingan warga Australia karena ini adalah isu domestik Nauru, dan Presiden, Parlemen serta negara kami tak bertanggung jawab kepada ABC Australia,” tambahnya.
Presiden Nauru dan Menteri Kehakiman negara itu diduga terlibat kasus suap dengan penyalur fosfat asal Australia.Presiden Baron Waqa diduga menerima
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia