Presiden: Obama Pergi Saja ke Neraka!
jpnn.com - MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali membuat pernyataan kontroversial.
Padahal baru-baru ini dia sudah minta maaf atas komentarnya terkait dengan Nazi dan umpatannya terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.
Presiden 71 tahun itu kembali menyumpahi Obama. Gara-garanya, AS terus mengkritik kampanye antinarkoba Filipina.
Bahkan, Duterte mengancam memutus hubungan dengan Negara Paman Sam tersebut.
''Saya telah kehilangan rasa hormat terhadap Amerika. Mr Obama, pergi saja ke neraka,'' tegasnya dalam pidato di Manila pada Selasa (4/10).
Sejak menjabat presiden, Duterte merasa Pemerintah AS tidak pernah memihak padanya.
Duterte ingin membeli misil dan beberapa senjata lainnya. Tujuannya, melindungi integritas negaranya.
Namun, AS menolak dengan alasan Pemerintah Filipina sudah melanggar HAM dalam kampanye antinarkobanya.
Tapi Duterte tak peduli. Dia pun mengalihkan rencana pembelian itu ke Rusia dan Tiongkok. Dua negara tersebut selama ini merupakan lawan geopolitik AS.
''Jika kamu tidak ingin menjual senjata, saya akan pergi ke Rusia. Saya mengirim jenderal-jenderal ke Rusia dan Rusia berkata bahwa tidak perlu kuatir, mereka memiliki apa pun yang saya butuhkan dan mereka akan memberikannya kepada saya,'' kata Duterte.
Dia mengaku tidak setuju dengan ideologi dua negara itu. Namun, Rusia dan Tiongkok menghormatinya. Itu yang dianggapnya paling penting.
Pemerintah AS tampaknya sudah mulai biasa dengan komentar Duterte. Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest menegaskan bahwa hubungan dua negara baik-baik saja.
MANILA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali membuat pernyataan kontroversial. Padahal baru-baru ini dia sudah minta maaf atas komentarnya
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis