Presiden ONPB : Papua Merdeka Harga Mati
Sabtu, 31 Oktober 2009 – 06:32 WIB
Sorong bukan merupakan satu-satunya sasaran, tapi kami punya target bertahap. Pada tanggal 29 September kami melakukan aksi yang sama di Manokwari, sekarang di Sorong, dan beberapa daerah akan terus kami lakukan aksi yang sama di seluruh tanah Papua.
Dalam aksi demo Kamis lalu, polisi menyatakan itu pelanggaran karen tidak mengantongi ijin demo. Apakah Anda dan pengurus ONPB lainnya siap jika dipanggil polisi?
Kalau menang mereka mengatakan bahwa kami melakukan pelanggaran hukum, terima kasih. Sebagai pemimpin negara Papua Barat saya siap diadili menurut aturan tetapi saya minta kepada polisi RI untuk memberikan dasar hukum Irian Jaya (Papua,red) adalah bagian dari NKRI. Tunjukkan status hukum Papua Barat itu bagian dari NKRI berdasarkan hukum internasional baru saya bersedia untuk diadili. Kalau tidak, saya katakan pilisi RI melakukan kejahatan politik, kejahatan hukum, dan proses masalah ini akan saya ajukan ke Mahkamah Internasional.
Bagaimana tanggapan Anda jika proses hukumnya dikaitkan dengan pasal makar?
Kalau dikatakan tindakan makar maka kami minta dasar hukum bahwa Papua barat adalah bagian dari NKRI, kalau tidak ada maka saya katakan polisi RI melakukan tindakan makar kepada masyarakat Papua.
SORONG -- Di balik aksi demo damai Otorita Nasional Papua Barat (ONPB) menuntut lepas dari NKRI Kamis lalu (29/10), muncul sosok yang jadi pusat
BERITA TERKAIT
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Demi Wujudkan Swasembada, Pupuk Indonesia Ajak Petani Merauke Tebus Pupuk Bersubsidi
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Terpidana Pemerkosa 48 Pria Reynhard Sinaga Dipukuli di Inggris, Begini Sikap Pemerintah
- Kepala BPSDM Kemendagri Tekankan Pentingnya Skill Kepemimpinan Saat Menutup Diklat PKA-PKP
- Hutama Karya Berikan Diskon 10 Persen untuk Pengguna Tol Selama Nataru