Presiden Pakistan Kembalikan Kursi Ketua MA ke Chaudhry
Selasa, 17 Maret 2009 – 06:59 WIB

Foto: AP
Bukan tanpa alasan juga jika selama ini Zardari enggan menepati janji mengembalikan Chaudhry ke kursi MA. Pasalnya, dia khawatir hakim agung yang pernah mencatat sejarah sebagai ketua MA termuda itu bakal menjungkirbalikkan kekuasaannya. Zardari khawatir Chaudhry akan menyoal jalannya menuju kekuasaan yang dinilai ilegal tersebut serta mengusik kasus lamanya, yaitu korupsi.
Pendukung di luar rumah Chaudhry di Islamabad memekikkan semangat saat Chaudhry menemui pendukungnya dari balkon. Para aktivis menyebut keputusan itu sebagai kemenangan bagi demokrasi dan sentimen positif buat pasar modal nasional.
"Bukan negara maju tanpa peradilan yang independen. Dengan keputusan pemerintah memulihkan hak-hak para hakim tersebut, saya rasa itu adalah sukses besar," tambah Ali Ahmad Kurd, pimpinan pengacara oposisi.
Massa tak kalah gembira meluapkan sukacita kembalinya Chaudhry menjadi penjaga gerbang keadilan Pakistan. "Dalam sejarah Pakistan, baru kali ini gerakan yang dilakukan oleh kelompok menengah bisa sukses," ucap pensiunan hakim Tariq Mehmud.
ISLAMABAD - Presiden Pakistan Asif Ali Zardari harus membayar mahal untuk meredam gelombang protes oposisi yang nyaris melumpuhkan ibu kota Pakistan.
BERITA TERKAIT
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian