Presiden Palestina Kecam Aksi Hamas dan Pembalasan Israel

jpnn.com, RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak mendukung pembunuhan warga sipil Israel oleh Hamas dan menegaskan bahwa pihaknya adalah satu-satunya representasi sah bangsa Palestina.
Dia juga mengecam aksi militer Israel di Gaza serta menyerukan pembebasan warga sipil, tahanan dan juga tawanan dari kedua pihak.
Presiden Abbas kembali menegaskan penolakannya terhadap pengusiran warga Palestina di Jalur Gaza. "(Sebab) ini akan menjadi Nakba (bencana) kedua bagi rakyat kami," katanya.
Dia juga menyoroti pentingnya menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina, memberikan mereka perlindungan, mengizinkan pembukaan koridor kemanusiaan mendesak di Jalur Gaza dan memberikan pasokan medis, air, listrik serta bahan bakar.
Lebih lanjut Abbas juga menegaskan kembali penolakan terhadap kekerasan, komitmen terhadap hukum internasional dan penandatangan kesepakatan, perlawanan rakyat secara damai serta aksi politik sebagai jalan untuk mencapai tujuan Palestina.
Penting menemukan solusi politik yang mengakhiri pendudukan, katanya.
Presiden Abbas juga menggarisbawahi bahwa kebijakan, program dan keputusan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mewakili rakyat Palestina sebagai satu-satunya perwakilan yang sah dari rakyat Palestina dan bukan kebijakan dari organisasi lain.
Presiden Palestina pada Minggu (15/10) malam menerima panggilan telepon dari mitranya di Venezuela Presiden Nicolas Maduro. Mereka membahas situasi sulit terkini di wilayah Palestina.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menekankan pentingnya menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina dan memberikan mereka perlindungan
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid Kecam Israel yang Larang Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza
- Anggun: Saya Selalu Menjunjung Tinggi Kemanusiaan
- Dituduh Sebagai Pendukung Zionis, Anggun Akan Lapor Polisi
- Anggun Klarifikasi Setelah Dituduh Sebagai Pendukung Zionis
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina